Pengembangan cepat manufaktur cerdas,Sistem inspeksi visual juga menjadi semakin banyak digunakan dalam produksi industri. Jadi, dapatkah sistem inspeksi visual sepenuhnya menggantikan inspeksi manual? Berikut ini akan menganalisisnya dari aspek akurasi deteksi, efisiensi kerja, skenario yang berlaku dan efektivitas biaya.
1. Mana yang lebih akurat, sistem deteksi visual atau akurasi deteksi manual?
Dalam hal akurasi deteksi, sistem deteksi penglihatan dapat mendeteksi cacat tingkat mikron dengan kamera industri resolusi tinggi, algoritma canggih dan teknologi kecerdasan buatan, yang jauh melebihi kemampuan pengakuan visi buatan. Misalnya, dalam skenario seperti deteksi papan PCB, deteksi cacat chip, dan pengukuran komponen presisi, sistem visual dapat secara akurat mengidentifikasi cacat halus, sementara deteksi manual dibatasi oleh faktor -faktor seperti kelelahan dan gangguan, sehingga dibandingkan dengan mesin, deteksi manual lebih mungkin terjadi atau terlewatkan.
2. Mana yang memiliki efisiensi produksi yang lebih tinggi?
Kecepatan deteksi manual dibatasi oleh waktu reaksi dan kemahiran, sementara peralatan inspeksi visual dapat berjalan pada kecepatan tinggi sepanjang waktu dan memproses sejumlah besar data secara real time. Misalnya, dalam aplikasi produksi seperti inspeksi kemasan makanan, inspeksi suku cadang otomotif, dan inspeksi produk elektronik 3C, algoritma perangkat lunak pencocokan kamera industri dapat menyelesaikan inspeksi dalam waktu singkat dan menghasilkan hasilnya secara bersamaan, sementara inspeksi manual sering kali memakan waktu lebih lama.
3. Apakah sistem inspeksi visual berlaku untuk semua industri?
Meskipun sistem inspeksi visual memiliki keunggulan presisi tinggi dan efisiensi tinggi, mereka masih membutuhkan bantuan inspeksi manual dalam beberapa skenario yang membutuhkan penilaian subyektif, seperti deteksi kualitas tekstil, pengenalan cacat permukaan yang kompleks, dll. Selain itu, untuk beberapa model produksi batch yang disesuaikan dan kecil, metode pengujian manual lebih fleksibel.
4. Analisis biaya-manfaat: Metode mana yang lebih ekonomis?
Dalam jangka panjang, meskipun sistem inspeksi visual memiliki investasi tinggi pada tahap awal, ia memiliki keunggulan yang signifikan dalam mengurangi biaya tenaga kerja, mengurangi tingkat deteksi palsu, dan meningkatkan efisiensi produksi, dan dapat memulihkan biaya dalam waktu singkat. Untuk perusahaan produksi skala besar, seperti manufaktur mobil, industri semikonduktor, makanan dan kedokteran, ROI (ROI) sistem inspeksi visual jauh lebih tinggi daripada inspeksi manual.
Dibandingkan dengan deteksi visi 2D tradisional, pengenalan kamera industri 3D telah membawa kemampuan yang lebih kuat ke sistem deteksi penglihatan. Teknologi pencitraan 3D dapat menangkap informasi kedalaman objek, memungkinkan mereka untuk secara akurat mengidentifikasi tinggi, volume, cacat bentuk, dll. Untuk memenuhi kebutuhan deteksi yang kompleks. Misalnya, di bidang kemasan semikonduktor, pengukuran komponen presisi, penyortiran logistik otomatis, dll., Kamera industri 3D dapat secara efektif meningkatkan akurasi deteksi dan mengurangi tingkat kesalahan penilaian.
Bisakah sistem deteksi visual sepenuhnya menggantikan tenaga kerja manual?
Kamera industri 3D memiliki tugas deteksi presisi tinggi, berkecepatan tinggi dan sangat berulang dalam sistem deteksi penglihatan, yang sepenuhnya melampaui deteksi manual. Dengan pengembangan AI dan pembelajaran yang mendalam, ruang lingkup aplikasi mereka masih berkembang. Namun, di beberapa daerah di mana penilaian empiris diperlukan, pengujian manual masih memiliki efek yang tak tergantikan. Oleh karena itu, solusi terbaik adalah menggabungkan 'mesin + manual' untuk menggunakan sistem inspeksi visual untuk menyelesaikan inspeksi standar dan batch, sementara manual bertanggung jawab atas kasus khusus dan penilaian yang kompleks.
Apakah Anda pikir sistem inspeksi visual dapat menggantikan inspeksi manual?